Rabu, 11 Juni 2014

Semua Tentang Piano


Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (16551731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.
Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.
Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.
Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal. Semula pedal itu digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar, yang semula ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.
  
Notasi piano
Sebuah perkembangan nyata di abad XX (berawal pada tahun 1930-an) adalah kehadiran piano elektronik (atau piano listrik), yang didasarkan pada teknologi elektroakustik atau metode digital. Nada suaranya terdengar melalui sebuah amplifier dan loudspeaker.
Dari sisi mutu suara, piano elektronik nyaris tak ada bedanya dengan piano biasa. Perbedaan terletak pada berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur itu tentu tidak ada sama sekali dalam piano biasa. Misalnya, bisa dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat rekam; memiliki pengatur volume, tusuk kontak untuk pendengar kepala; dan sebagainya.

jenis-jenis piano

Grand Piano
Inilah piano yang sebenar-benarnya. Berasal dari konstruksi kayu mengkilap, dengan tuts berjumlah 88. Piano ini memiliki kotak akustik yang ditidurkan, dengan deretan senar-senar yang diketuk hammer piano ditidurkan. Merk yang paling eksklusif dari jenis ini adalah Steinway, sedangkan yang biasa kita temui di Indonesia adalah Yamaha Grand Piano. Harganya sama dengan satu unit mobil mewah, 400 jutaan ke atas.
Upright Piano
Masih di jajaran kategori piano akustik, upright piano juga berkonstruksi kayu, 88 tuts, kotak akustik serta senar-senarnya. Tetapi yang membedakan dengan grand piano adalah posisi kotak akustiknya yang berdiri. Dengan konstruksi seperti ini, piano model ini menghemat tempat. Jadi jika Anda tidak terlalu punya tempat untuk meletakkan Grand Piano dan masih ingin menikmati suara dentingan piano akustik asli, upright piano bisa Anda pilih.
Digital Piano
Digital piano ditandai dengan rentang nadanya yang sama dengan piano akustik biasa, yaitu sepanjang 88 nada. Model tuts-nya masih menggunakan tipe gradded-hammer, atau efek yang Anda rasakan ketika menekan tuts piano. Berat, dan seperti mengetukkan palu ke senar-senar nada. Model yang paling populer di panggung contohnya adalah Roland RD-700 atau RD-300, sedangkan untuk pengguna rumahan, Yamaha seri Clavinova adalah contoh yang paling populer.
Keyboard
Apa beda keyboard dengan digital piano? Hal pertama yang paling mencolok adalah model tuts-nya. Keyboard tidak menggunakan gradded hammer, melainkan model touch response. Ini artinya efek seperti mengetukkan palu tidak bisa Anda rasakan, karena itu tuts keyboard jauh lebih ringan untuk ditekan, dan rasanya seperti menekan plastik tanpa sensasi menekan tuts piano akustik. Rentang nada yang dimiliki juga lebih sedikit, hanya sepanjang 61 nada. Memotong nada atas dan nada bawah piano, dan menyisakan nada tengahnya saja.
Tetapi kelebihan keyboard adalah kemampuannya menghasilkan suara bermacam-macam alat musik. Ia juga memiliki kemampuan untuk memainkan irama dengan variasi yang banyak, sehingga kita bisa bermain diiringi sebuah band lengkap dengan bantuan hanya satu unit keyboard saja.
Keyboard model begini paling sering muncul di hajatan seperti pesta pernikahan. Orang awam sering menyebutnya musik electone. Dengan memainkan suatu style (iringan nada-nada berbagai alat musik dalam satu band yang disimpan dalam format MIDI) pada keyboard, pemain keyboard cukup memainkan melodinya saja dengan bunyi-bunyi tertentu, sambil menekan chord-chord yang bersesuaian. Jauh lebih murah dan praktis daripada harus mendatangkan satu band lengkap.
Contoh yang populer adalah Yamaha seri PSR, atau Roland seri E.
kunci piano

Tidak ada komentar:

Posting Komentar